Selama 2025, Pertamina melalui
Pertagas OSSA meluncurkan program Edukasi Sadar Bencana di SDN 11 Muara Enim,
Sumatera Selatan, dengan melatih siswa menghadapi risiko darurat sejak dini.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Environmental, Social, and
Governance (ESG) untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan dan tanggung jawab
lingkungan di wilayah operasi perusahaan.
Selain di sektor pendidikan dan
sosial, infrastruktur gas bawah tanah di Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat
juga menjadi bukti kontribusi Pertamina terhadap ketahanan energi. Fasilitas
Stasiun Kompresor Gas (SKG) Cilamaya, yang dikelola Pertamina Gas, berperan
menjaga kestabilan pasokan gas bumi ke industri pupuk dan listrik di Jawa Barat
sektor yang langsung memengaruhi ketersediaan pangan nasional.
Menurut Lingga Alif Muttaqien, Supervisor District Operation Pertamina Gas Cilamaya, pihaknya terus memastikan pasokan gas tersalur 24 jam tanpa gangguan. “Kalau gas berhenti, pupuk pun berhenti, dan pada akhirnya memengaruhi produksi pangan nasional. Jadi, menjaga aliran gas sama artinya menjaga ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Cilamaya, Jumat (31/10).
Dari sisi kebijakan, pengamat energi Dr. Rama Hidayat, dosen hukum energi Universitas Indonesia, menilai bahwa peran sosial Pertamina seringkali tertutup oleh isu negatif di ruang publik. “Pertamina punya beban ganda sebagai korporasi dan agen pembangunan. Publik lebih fokus pada harga BBM, padahal di sisi lain perusahaan ini menopang rantai vital energi dan pangan nasional,” katanya.
Ia menambahkan, pendekatan hukum
tata kelola energi menuntut transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga
keadilan sosial dalam penyaluran BBM dan gas. “Pertamina tidak hanya menjual
energi, tapi menjalankan mandat konstitusi Pasal 33 UUD 1945 memastikan sumber daya dikelola
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Di tengah isu miring yang beredar, fakta lapangan menunjukkan bahwa Pertamina tetap hadir di berbagai lini: menyalurkan BBM hingga daerah terpencil, menjaga pasokan gas bagi industri pupuk, serta menjalankan ratusan program CSR dan energi hijau. Perusahaan juga memperluas investasi di Pertamina NRE (New & Renewable Energy) untuk mendorong transisi menuju bahan bakar ramah lingkungan.
Penulis: Dennia Shinenauky Niza



Posting Komentar